Universitas Saburai Akan Gelar KKN 2025 di 10 Desa Lampung Selatan, Targetkan Pengembangan Masyarakat dan Peningkatan Kualitas Mahasiswa

Bandar Lampung, DN

Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) siap melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada pertengahan tahun 2025 mendatang.

Program ini akan dilaksanakan di 10 desa di Kabupaten Lampung Selatan, yaitu Bumisari, Rejomulyo, Bumidaya, Taman Baru, Way Kalam, Munjuk, Merak Belantung, Maja, Canti, dan Molyo Sari.

Rektor Universitas Saburai, Dr. Sodirin, SE, MM, mengungkapkan bahwa jumlah mahasiswa yang akan mengikuti KKN diperkirakan mencapai 188 orang, dengan kemungkinan bertambah seiring mendekati waktu pelaksanaan.

Selain mahasiswa, program ini juga akan melibatkan 35 orang panitia serta 20 dosen pembimbing lapangan (DPL).

“KKN ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang bertujuan tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah,” ujar Dr. Sodirin pada Selasa, 25/2/2025.

Menurut Dr. Sodirin, kegiatan KKN memiliki beberapa tujuan utama. Salah satunya adalah meningkatkan kecerdasan emosional dan analitik siswa dalam menghadapi serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditemukan di lapangan. 

Selain itu, lanjut dia, KKN yang diharapkan dapat memberikan perubahan positif bagi masyarakat serta mempercepat pembangunan di desa.

“Kami juga ingin mendiseminasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (Ipteks) yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa kepada masyarakat, termasuk kelompok masyarakat (Pokmas), pemerintah daerah, UMKM, dan industri. Program ini juga menjadi media sosialisasi dan promosi Universitas Saburai kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Lebih lanjut, ketua MCMI Lampung itu juga menekankan bahwa KKN 2025 memiliki tiga sasaran utama, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan perguruan tinggi. 

Menurutnya, bagi mahasiswa, KKN memberikan kesempatan untuk memahami pola pikir dan cara kerja lintas disiplin ilmu, menerapkan hasil pendidikan dan penelitian dalam pembangunan desa, serta mengasah kemampuan analisis dalam menyelesaikan permasalahan sosial. 

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan membentuk sikap cinta dan kepedulian terhadap lingkungan sosial serta mendapatkan pengalaman sebagai inovator dan motivator dalam pembangunan masyarakat.

Sementara itu, bagi masyarakat, KKN memberikan manfaat berupa bantuan pemikiran dan tenaga dalam perencanaan pembangunan desa, meningkatkan kemampuan berpikir dan bertindak dalam menghadapi permasalahan sosial, serta membawa inovasi dalam pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan kader-kader pemberdayaan masyarakat yang lebih maju.

Bagi perguruan tinggi, KKN berfungsi sebagai sarana mendapatkan umpan balik yang dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum agar lebih sesuai dengan kondisi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini membuka peluang kerja sama dengan instansi pemerintah dan lembaga lainnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

“Kami berharap ilmu yang dihasilkan dari kegiatan ini dapat lebih aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambah Dr. Sodirin.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Universitas Saburai optimis bahwa KKN 2025 dapat berjalan sukses dan memberikan dampak yang signifikan bagi mahasiswa, masyarakat, serta dunia pendidikan.

“Kami berharap mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat dapat menjadi agen perubahan dan mampu berkontribusi dalam membangun desa-desa di Lampung Selatan,” pungkas Dr. Sodirin.(*)

Related posts
Tutup
Tutup